Top Menu

Serenata Jiwa Lara: Patah hati tidak pernah segembira ini

Satu tercipta untuk menghancurkan, dan menjadi kodrat satu yang lain untuk membangunnya. Jika Disko lahir sebagai antitesis untuk meruntuhkan tekanan fasis, maka City Pop adalah selebrasi gaya hidup kosmopolitan era 80an yang identik dengan glamor kehidupan modern ibukota. Paling tidak, semangat itulah yang hendak dibangkitkan kembali oleh duo selekta Diskoria lewat single terbarunya “Serenata Jiwa Lara” pada Maret silam.


Ada sesuatu yang unik dan mengganjal dari “Serenata Jiwa Lara”: bukan karena estetika lawas ala program TVRI tahun 1980an, dan bukan juga karena keabadian paras Dian Sastro yang justru malah semakin berpendar; melainkan akrobat diksi dan notasi yang secara cerdas diramu sedemikian rupa hingga membuat nuansa ironi satire lepas secara organik.


Patah hati tidak pernah segembira ini.

Berangkat dari visi untuk menjadi opsi ditengah bombardir distraksi musik luar, Diskoria bersama trio komposer LaleIlmaNino berusaha menarik minat khalayak umum terhadap lagu – lagu Indonesia bernuansa disko sebagai alternatif rekreasi di lantai dansa. Lewat single “Balada Insan Muda” dan “Serenata Jiwa Lara”, Diskoria menjadi martir pada mission statement mereka sendiri. Tak ayal, ada beberapa yang menganggap Diskoria meneruskan estafet paradigma dekonstruksionis terhadap identitas musik tanah air. Namun justru sebenarnya, apa yang mereka lakukan adalah reafirmasi terhadap dinamisnya budaya dan sejarah musik Nusantara: bahwa Disko dan City Pop juga merupakan bentuk ekpsresi nasional, bahkan universal, yang mempengaruhi setiap insan di dalamnya. Dan “Serenata Jiwa Lara” sejauh ini adalah, kulminasi dari apa yang diyakini oleh Diskoria: Disko dan City Pop dapat berpadu.

Menjadi menarik untuk disimak tentunya setiap single yang akan mereka rilis kedepan. Dengan judul single yang selalu diawali oleh nama jenis Puisi Baru dan tersusun hanya dari hanya tiga kata, Diskoria akan selalu menjadi anomali dan pendobrak ekspektasi sambil mengedepankan pergumulan kawin silang lintas genre yang saling kontradiktif satu sama lain.

Dan tolong, rekrut Dian Sastro jadi vokalisnya. Permanen.

Post a Comment

All contents and properties are created by (C) 2020 Leonard Chung. You may not use without permission.
Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates